Sinopsis Never Gone Part 3 (end)

Sinopsis Never Gone Part 3 (end)

ifah15

Juli 14, 2017

Sinopsis Never Gone part 3 (End)

Cheng Zheng membawa Yujin ke toko sepatu lalu membelikannya sepatu yang cantik.

Malamnya, mereka pergi kesebuah pesta yang mewah, ternyata itu rumahnya Zhang Yue (adik Cheng Zheng), betapa terkejutnya Cheng Zheng dan Yujin melihat Juan disana, Zhang Yue mengatakan Juan adalah tunanganya.

Cheng Zheng dan Zhang Yue berdansa, Cheng zheng mengomentari selera Zhang Yue, sebaliknya Zhang Yue juga mengomentari selera kakanya itu.

Yujin dan Juan sedang mengobrol, Yujin mengucapkan selamat kepada Juan, “kau beruntung mendapatkan Zhang Yue, dia perempuan yang baik”.

“Tak peduli sebaik apapun dia, atau bahkan dia tak baik, bagiku keluarganya dan ayahnya yang penting”

Yujin,”kau tak boleh menyakitinya”

Juan,”bagiku aku dan Zhang Yue berasal dari alam yang berbeda, dia bisa mendapatkan apapun yang dia mau, sedangkan aku harus berusaha keras, bukan kah kita sama”

Yujin tak senang mendengar ucapan Juan,”aku tak sama denganmu”

Yujin dan Cheng Zheng ingin pulang tapi sekarang hujan, untung saja Cheng Zheng sudah membawa payung, saat akan jalan Yujin teringat dengan sepatu mahal yang ia kenakan, ia tak ingin sepatu itu  terkena air hujan sehingga ia memilih untuk melepasnya. Melihat hal itu Cheng Zheng menawarkan Yujin agar dia yang menggendong Yujin, Yujin menyetujuinya.

“Cheng Zheng, megapa kau tak pernah menyerah padaku ?”.

Cheng Zheng, “Aku khawatir jika aku menyerah padamu, tidak ada orang yang bisa menerima tempramen burukmu”.

Yujin, “jadi mau kah kau menikah dengan ku ?”

“Yujin, aku berjanji aku tak akan pernah meninggalkanmu seumur hidupku”.

Tahun 2013

Ayah tiri Yujin datang menemui Yujin, ia mengabarkan bahwa ibu Yujin terkena kanker servis, tapi Yujin tak perlu khawatir karena sekarang kondisinya masih bisa terkendali. Ayah tiri Yujin mengaku saat ibu Yujin operasi dia memerlukan uang banyak sehingga dia menggelapkan uang perusahaan dan uang itu milik keluarga Cheng Zheng. Yujin kaget mendengar hal itu.

Yujin sibuk menelpon teman-temannya untuk meminjam uang, tapi tak ada yang bisa membantunya. Merasa tidak ada pilihan lain Yujin menelpon Juan untuk meminta bantuan.

Dirumah, Cheng Zheng memberitahu Yujin tadi ada teman sebelah kamar Yujin menelpon dia mengatakan tidak bisa memberikan Yujin pinjaman. Cheng Zheng mempertanyakan apa masalah Yujin hingga dia memerlukan pinjaman. Yujin hanya diam tak menjawab. Cheng Zheng berkata sebenarnya dia sudah tau masalah Yujin karena tadi dia menelpon ayah tiri Yujin.

Cheng Zheng memberikan Yujin banyak uang tapi Yujin tak ingin menerimanya, Yujin mengaku dia sudah meminjam uang pada Juan. Betapa emosinya Cheng Zheng mendengar hal itu.

“masalah sebesar ini, bahkan kamu tak bertanya pada ku dulu, bagimu aku ini apa?, apa aku suatu kesalahan ?”

“Cheng Zheng dengarkan aku, paman Wu (ayah tiri Yujin) mendapatkan pekerjaan karena mu, dan ia juga terdapat masalah penggelapan uang perusahaan mu”

“tapi bagamana bisa kamu meminjam uang ke Juan!!”

“karena aku dan Juan sama, kami tau betapa sakitnya kemiskinan”

Cheng Zheng pergi meninggalkan Yujin dan dengan emosi menuju kerumah Juan.

Cheng Zheng melemparkan uang yang ia pegang ke Juan, Juan hanya tersenyum sinis diperlakukan seperti itu. Mereka pun terlibat pertengkaran.

Dirumah, Yujin galau menunggu Cheng Zheng yang belum pulang juga tiba-tiba teleponnya berbunyi, itu dari Song Ming yang meberitahu dimana Cheng Zheng. Cheng Zheng sedang minum-minum bersama Song Ming dan Meng Xue, Yujin datang kesana dan meminta Cheng Zheng untuk pulang bersamanya. Cheng Zheng menolak menyuruh Yujin pulang sendiri saja.

Cheng Zheng,“tak usah pedulikan ku, urus saja masalahmu sendiri, karena ini urusanku sendiri”

Yujin,”ayo kita bicarakan dirumah saja”

 “aku tak mau, kau saja pergi” sahut Cheng Zheng sambil merangkul Meng Xue. Meng Xue kaget dengan perlakuan Cheng Zheng.

Yujin pergi meninggalkan mereka sebelum itu Yujin meminta bantuan Song Ming untuk mengantar Cheng Zheg pulang nanti. Setelah kepergian Yujin, Cheng Zheng pun melepaskan rangkulannya ke Meng Xue

 Selesai minum-minum Song Ming marah melihat sikap Cheng Zheng yang seperti tadi.

“kenapa kau begitu, kau bisa memilih tidak suka padanya, tapi kau tak boleh tak menghargai dia seperti itu!”.

Meng Xue berusaha melerai Cheng Zheng dan Song Ming.

Meng Xue, “Cheng Zheng, hari ini aku menyadari, kau sungguh pria yang menyedihkan”

Akhirnya Cheng Zheng pulang kerumah, Yujin sudah menunggunya. Yujin meghampiri Cheng Zheng dan berkata ia akan membayar hutangnya pada Cheng zheng.

Cheng Zheng dengan emosi berkata “bagaimana kamu bisa melunasi hutang yang ada dihatiku?”. Yujin hanya diam tak menjawab.

“bicaralah, aku paling benci saat kau diam seperti ini”

“sejak tahun 2007 pertama kali aku bertemu dengan mu sampai saat ini, selama 6 tahun bagaimanapun juga kau masih tak mencintaiku, lupakanlah !! mari kita berpisah” ucap Cheng Zheng lirih.

Song Ming menelpon Yujin, “Halo,apa ini Su Yujin, Cheng Zheng akan ke Amerika. Kamu masih bisa bertemu dengannya sore sebelum jam 4 dibandara”

Cheng Zheng gelisah menunggu Yujin untuk menghubunginya, tapi sampai pesawat akan berangkat Yujin tak kunjung juga menghubunginya.

Yujin berdiri sambil menatap layar handphonenya, ia ragu menghubungi Cheng Zheng atau tidak. Akhirnya sebuah sms masuk ke handphone Cheng Zheng, membaca sms itu Cheng Zheng memutuskan agar pesawatnya berangkat.

Melompat ke tahun 2014

Narasi Yujin, “ waktu, sungguh sesuatu yang menakutkan, waktu bisa menyembuhkan apapun. Tak peduli itu baik, ataupun kenangan yang buruk. Waktu akan menghapus semua kenangan, meninggalkan luka samar pada kita. Jangka waktu yang lama setelah perpisahan, sosok dia berada dimana-mana. Dia tampak berdiri di setiap sudut jalanan”

Yujin datang ke kuil yang pernah ia kunjungi bersama Cheng Zheng, Yujin teringat akan harapan yang ditulis Cheng Zheng.

Saat melihat harapan Cheng Zheng, Yujin menangis.

Tahun 2015

Yujin membawa peta dan bertanya-tanya jalan ke orang-orang disekitarnya.

“apa ada orang spesial dihatimu?, setelah dia pergi hidup harus terus berjalan, tanda-tanda keberadaannya akan terhapus perlahan oleh kehidupan yang sunyi ini. Jarak dan masa muda yang indah itu, telah berubah menjadi kenangan yang memudar layu secara perlahan. Dalam perputaran waktu kita berlari mengitari lingkaran. Akankah orang itu menunggumu ditempat yang sama? “.

Yujin sampai didepan sebuah Hotel, Yujin terdiam saat melihat Cheng Zheng keluar dari Hotel itu. Cheng Zheng membuka pintu mobilnya lalu diam sambil menatap langit.

THE END

Apaa?? Ending-nya gitu amat T_T, paling kecewa kalau liat film endingnya gantung. Kenapa coba endingnya harus kaya gitu ??? Tapi mungkin penulis dan sutradaranya sengaja biar penonton menyimpulkan sendiri atau mau di bikin lanjutannya (he3x).

 sekarang aku mau komentari karakter pemainnya, Disini kita melihat betapa Cheng Zheng sangat menyukai Yujin buktinya Cheng Zheng selalu datang mencari Yujin walau pun sudah dibuat patah hati berkali-kali. Cheng Zheng merupakan cowok impian banget, ganteng, kaya, setia lagi *_* Tapi perkataan Yujin benar alih-alih selalu berusaha mendekati Yujin, Cheng Zheng terlihat memaksa, memaksa Yujin minum, datang ke Beijinglah, bahkan memaksa juga tinggal dengannya. Cheng Zheng juga selalu merasa Cuma dia yang terluka, Cuma dia yang sakit hati tanpa mikir Yujin pastinya merasakan hal yang sama. Posisi Yujin berat, dia sadar diri kalau dia dan Cheng Zheng memiliki hidup yang berbeda, dia bukan tak ingin meminta bantuan Cheng Zheng saat ada masalah tapi dia mikir masalah itu berhubungan dengan Cheng Zheng masa ia Cheng Zheng juga yang menyelesaikannya (membayarkannya). Aku tak suka dengan sikap maksanya Cheng Zheng tapi ku akui usaha dia untuk mendapatkan Yujin.     

Bagiku Yujin terlalu menutup perasaannya seharusnya dia memberi kejelasan pada Cheng Zheng, saat mereka berpisah Yujin juga diberi kesempatan sama Cheng Zheng untuk memperbaiki hubungan mereka tapi dia tidak melakukannya sampai akhirnya menyesal kan -_-.

Tidak ada sikap Meng Xue yang jahat sepanjang film ini, dia hanya iri pada Yujin yang bisa mendapatkan perhatian Cheng Zheng sedangkan dia yang sudah bertahun-tahun mengenal Cheng Zheng tidak mendapatkan perhatian itu. Song Ming juga sungguh cowok yang sangat setia, walau dia tau Meng Xue hanya menyukai Cheng Zheng tetap saja dia mau mengikuti Meng Xue kemanapun bahkan walau Meng Xue sering memperlakukannya dengan tidak baik. Ziyi tega banget memperlakukan Fuhua seperti itu, anggap saja Fuhua itu hanya kesenangan semata Ziyi doang, Tapi Fuhua juga salah sudah tau Ziyi cowok yang gaya dan playboy masih aja diharapin T_T.

Dan ternyataaa ...........................................

Saat searching mengenai film ini di Youtube, aku menemukan ending-nya yang nggak ditampilkan di filmnya o_O. kenapa yaa ???

Yujin sampai didepan sebuah Hotel, Yujin terdiam saat melihat Cheng Zheng keluar dari Hotel itu. Cheng Zheng membuka pintu mobilnya lalu diam sambil menatap langit. Yujin ingin mendekati Cheng Zheng tapi ia terhenti saat melihat seorang wanita hamil keluar dari hotel itu, Cheng Zheng segera membantu wanita hamil itu jalan. Yujin hanya bisa menangis melihatnya dan memilih pergi dari situ.

Tanpa sengaja Cheng Zheng melihat Yujin, Cheng Zheng segera berlari mengejar Yujin tapi tidak ketemu.

Fuhua dan Ziyi sedang mengobrol sebagai teman lama yang setelah sekian lama tidak bertemu. Ziyi cerita akhirnya yang memenangkan hati princess (Meng Xue) adalah Song Ming.

Yujin sedang berdiri diatas atap sekolahnya dulu, tiba-tiba ada yang menarik rambutnya saat menoleh kesamping Yujin terkejut melihat Cheng Zheng.

Cheng Zheng, “apa kau berusaha menemukkan ku di New York beberapa waktu yang lalu?”

Yujin hanya diam saja.

Cheng Zheng mengeluarkan handphone-nya dan memperlihatkan video wanita hamil yang pernah berdua dengan Cheng Zheng di Hotel, didalam video ada wanita itu, bayi-nya, dan suaminya. Wanita itu menjelaskan saat Yujin ke New York, dia masih dalam kedaaan hamil Cheng Zheng hanya membantunya.

Yujin hanya menangis, karena dia sudah salah paham. Yujin dan Cheng Zheng pun pelukan.

THE END

Kenapa ?? ending itu dipotong di filmnyaa T_T padahal lebih jelas seperti itu dan lebih menyenangkan. Tapi tak apa-lah yang penting sekarang endingnya nggak gantung lagi. 

ifah15 Juli 14, 2017