Sinopsis Film China Yesterday Once More Part 1

Sinopsis Film China Yesterday Once More Part 1

Yesterday Once More Part 1

 Tahun 2001
Suasana kelas sangat hening hanya terdengar suara jam berdetik, semua siswa sedang berkonsentrasi mengerjakan soal ujian mereka. 




Seorang gadis  terlihat gelisah sambil memperhatikan pengawas dengan gugup dan rasa takut gadis itu membuka catatan yang sudah ia buat. 



Tiba-tiba catatan tersebut tertiup angin dan jatuh disamping seorang cowok, cowok itu tersenyum melihat gadis itu ternyata menyontek. Dalam hati gadis itu berkata, ”hidupku, tamatlah sudah”.

Flashback



Narasi gadis itu.
“Namaku Lin Tianjiao, sebelum ujian ini aku tak pernah melakukan kesalahan apapun, orang tua selalu mengatakan pada anak-anaknya, lihatlah siapa anak perempuan itu, maaf, tapi akulah anak perempuan yang mereka bicarakan itu”.




Lin Ziao adiknya Tianjiao bosan melihat kakaknya hanya selalu menempel piagam-piagam penghargannya di dinding. Setiap hari Tianjiao hanya sibuk belajar dan belajar.




Tianjiao mendapat surat cinta dari Huang Tao, Huang Tao merupakan cowok top dikelas. Surat itu tidak diperdulikan Tianjiao, ia memilih membuang surat itu.



Lanjut narasi Tianjiao, “Rahasia untuk sukses adalah tidak menyiakan-nyiakan waktumu pada gangguan yang tak berguna, hindari semua yang tak berkaitan dengan studi mu, sebagai contoh ketertarikaku pada bidang astronomi yang ku tinggalkan. Ibuku bilang orang harus menderita sebelum mereka sukses dan hanya orang sukses yang bisa hidup dengan layak”.




Guru sedang memberikan ceramah kepada siswanya untuk belajar dengan giat agar bisa mendapat nilai bagus saat ujian. Dan bisa masuk perguruan tinggi. “jika kehilangan satu poin saja, sudah menggelincirkan banyak hidup siswa untuk memenangkan penghargaan 3-terbaik propinsi, hanya satu siswa diseluruh sekolah ini  yang bisa memenangkan penghargaan itu!” 

Narasi Tianjiao, “ Dimulai dari sekarang, aku tahu aku harus mendapat penghargaan 3-terbaik, walau akan membunuhku, gelar itu akan jadi milikku”.

Guru melemparkan kapur ke Gao Xiang karena tidur dikelas . “ini bukan kamar tidurmu, pulang sana jika kau ingin tidur!”.

Narasi Tianjiao, “Aku tak mengerti, mengapa orang-orang ini tidak berusaha, lalu mengapa mereka datang kesekolah?”.



Bel tanda pulangan berbunyi Gao Xiang langsung ingin pergi dari kelas tapi ditahan oleh Tianjiao, “guru bilang pemeriksaannya ditambah satu jam”. Gao Xiang  tidak memperdulikan Tianjiao ia memilih kabur lewat jendela dan akhirnya ia dikejar-kejar satpam.

Narasi Tianjiao, “ini sungguh tak terpikir olehku bila orang seperti dia akan memasuki kehidupanku”.

Flashback end.



Kertas catatan Tianjiao jatuh disamping Gao Xiang dan pengawas menemukannya. “Ini milik siapa?, Berdiri!!, jika kau berani menyontek, ayo mengaku!”. Tianjiao dengan rasa takut dan gugup ingin berdiri, tapi terhenti saat Gao Xiang tertawa.



Pengawas,”apa ini milikmu?”.
“iya pak” sahut Gao Xiang sambil melihat kearah Tianjiao. Tianjiao kaget dengan pengakuan Gao Xiang. 


Pengawas memarahi Gao Xiang karena berani menyontek, “nilaimu nol, keluar dari sini!!”.
Tanpa basa-basi Gao Xiang langsung keluar dari kelas. Tianjiao menjadi merasa sangat bersalah kepada Gao Xiang.


Saat melihat Gao Xiang lewat Tianjiao  menjadi tidak fokus hingga mengakibatkan sepeda diparkiran jatuh, Untung ada Gao xiang, Gao Xiang membantu merapikan sepedanya. Tianjiao dengan gugup berkata,”terima kasih”.
“apa? untuk apa kau berterima kasih denganku”.


Dirumah Tianjiao terlihat murung. Ibunya bertanya, “ bagaimana ujianmu?”.
“baik-baik saja”.
“ibu ingatkan jangan menganggap itu gampang, beritahu adikmu untuk makan sekarang.



Tianjiao menghampiri adiknya yang sedang asyik menonton televisi, Tianjiao menegur Ziao yang hanya nonton televisi terus. Saat akan mematikan televisi tersebut Tianjiao terdiam melihat film yang tayang, melihat film itu Tianjiao pun mendapat ide untuk mengatasi masalahnya dengan Gao Xiang.




Tianjiao dengan sembunyi-sembunyi menunggu Gao Xiang lewat. Melihat Gao Xiang mendekat Tianjiao memanggilnya, Gao Xiang menghampiri Tianjiao, “ada apa?”. Tianjiao mengeluarkan uang ditasnya lalu memberikannya pada Gao Xiang.
“apa ini?” sahut Gao Xiang dengan bingung.
“aku belum pernah berurusan dengan orang sepertimu sebelumnya, jadi aku tak tahu apakah uang ini cukup, aku tak bisa membiarkanmu menolongku secara gratis”. 




Gao Xiang tak mau menerima uangnya, “Pengawas kelas, biasanya nilaimu selalu terbaik, mengapa kau menyontek?”.
“itu bukan semuanya, hanya baru kali ini” Sahut Tianjiao dengan gugup. Gao Xiang membuat kesepakatan, Tianjiao harus membantunya mengerjakan PR, awalnya Tianjiao menolak ia menyuruh Gao Xiang mengerjakan tugasnya sendiri tapi akhirnya ia tetap mengerjakan tugas Gao Xiang.


Dan begitu seterusnya Gao Xiang terus-terus saja memberikan semua tugas sekolahnya pada Tianjiao, Sampai membuat Tianjiao kesal.




Tianjiao mendatangi Gao Xiang yang berada dihalaman belakang sekolah, saat melihat Tianjiao datang Gao Xiang dengan sengaja membaca buku milik Tianjiao dengan nyaring, Tianjiao tak suka dengan sikap Gao Xiang, ia berusaha merebut bukunya kembali.
“Pengawas kelas, kau menyukai astronomi?”
“apa pedulimu”
Gao xiang meminta Tianjiao menjelaskan kepadanya tentang astronomi, Tianjiao tak ingin menjelaskannya ia malah menceramahi Gao Xiang yang tidak pernah belajar dan tidak mengerjakan tugasnya sendiri.
“itu masih baik daripada tidak jujur”
“permisi, maksudmu siapa yang tak jujur?, baik jika begitu mulai sekarang kerjakan sendiri Pr-mu” sahut Tianjiao dengan kesal sambil memberikan buku PR Gao Xiang kembali lalu beranjak pergi, tapi tak lama kemudian ia memilih kembali dan mengambil buku PR Gao Xiang lagi.



Tianjiao sedang makan siang di kantin datang sahabatnya Lu Tiantian menghampiri.
“Tianjiao, perkenalkan ini pacarku Xiaoyang”
Xiaoyang, “hai, namaku Xiaoyang”
Tianjiao tidak terlalu mengurusinya ia memilih lanjut makan, mereka bertiga pun makan bersama.


Sampai malam Tianjiao masih belajar, ibunya datang  membawakan Oksigen bantuan (oksigen air)  agar Tianjiao lebih semangat.


Saat membuka buku Gao Xiang, Tianjiao kesal melihat coretan-coretan dibuku itu ditambah ada satu gambar yang mengejeknya.




Dikelas guru menyuruh Gao Xiang untuk mengerjakan soal didepan karena hanya dia yang bisa menyelesaikan soalnya. Diam-diam Tianjiao tersenyum senang karena merasa berhasil mengerjai Gao Xiang. Didepan Gao Xiang bingung bagaimana cara menyelesaikannya, akhirnya ia mengaku jika bukan dia yang mengerjakannya.




“Sebenarnya Lin Tianjiao yang mengerjakan PR-ku”. Seisi kelas menjadi ribut.
Guru, “mengapa Lin Tianjiao mengerjakan Pr-mu?”.
“karena ia menyukai ku” sahut Gao Xiang dengan senyuman. Seisi kelas menjadi semakin ribut.


“tidak, tidak, dia bohong” sahut Tianjiao dengan panik.



Tianjiao mendatangi Gao Xiang di kolam renang, ia marah dengan sikap Gao Xiang saat dikelas tadi.
“aku hanya membantu melindungimu” sahut Gao Xiang dengan enteng.
“melindungi apa?” sahut Tianjiao dengan marah.
Akhirnya Gao Xiang mengumumkan ke semuanya bahwa tadi yang ia katakan dikelas bohong, “sebenarnya aku yang menyukai Tianjiao”. Teman-temannya jadi ribut dan Tianjiao menjadi semakin kesal dengan pengakuan Gao Xiang. Karena marah Tianjiao mendorong Gao Xiang hingga jatuh ke kolam renang lalu pergi dari sana.




Berita ungkapan cinta Gao Xiang ke Tianjiao tersebar dengan cepat hampir seluruh siswa disekolah mengetahuinya. Semua siswa terus saja membicarakannya, bahkan adiknya Ziao juga mengetahui hal tersebut.


Saat Tianjiao sedang lari dilapangan, Ziao datang menghampirinya.
“apakah itu benar kak, bahkan anak kelas 6 juga tahu?”. Tianjiao memarahi adiknya karena membahas hal tersebut. 




Tak lama datang Tiantian menghampiri mereka, Ziao sungguh terpesona melihat Tiantian tanpa basa-basi Ziao langsung memperkenalkan dirinya, Tianjiao menyuruh Ziao untuk minggir.
“kakak, kenalkan aku padanya”, bisik Ziao ke Tianjiao. Namun Tianjiao tidak menghiraukannya.




Tiantian ingin menunjukan suatu hal kepada Tianjiao, ada yang menulis nama Tianjiao love Gao Xiang di papantulis tentu saja Tianjiao kesal melihatnya, lalu Tianjiao  dan Tiantian berdiskusi bagaimana cara mengatasi permasalahan ini, karena Tianjiao benar-benar malu dengan teman-teman yang lain.
“aku punya ide, jika Gao Xiang sudah punya pacar pasti tidak ada yang mengejek ku lagi” kata Tianjiao sambil menatap Tiantian dengan penuh arti.
“tidak, tidak, aku sudah punya Xiaoyang” sahut Tiantian.
“bukan kau tapi Xiaohu”
“hah, siapa Xiaohu ?”
“siapapun itu tidak masalah”



Keesokan harinya disekolah,  meja Gao Xiang dipenuhi dengan kertas origami yang bertuliskan kalimat-kalimat romantis, semua siswa membacanya. Tianjiao tersenyum sepertinya rencananya berhasil. 




Gao Xiang datang, temannya langsung mengomentari pacarnya, “apa pacarmu kelas 7, lihatlah semua ini, seperti dari anak-anak”. Mendengar hal itu Tianjiao berpikir untuk besok memberi bunga saja.



Dikelas menjadi heboh lagi karena hari ini Gao Xiang mendapatkan bunga yang sangat harum.
“Gao Xiang pacarmu, pasti sangat menyukaimu” kata teman-temannya dikelas.
“pacarku bilang ia akan membuatkan ku sarapan besok” sahut Gao Xiang.
Tianjiao kaget mendengar hal itu. Terpaksa keesokan harinya Tianjiao membeli bekal untuk Gao Xiang.



Diparkiran sekolah Tianjiao bertemu Gao Xiang, ia pun langsung gugup karena takut ketahuan bawa bekal. Gao Xiang menyapanya, “hai”. Gao Xiang aneh melihat sikap Tianjiao seperti gugup, ditambah lagi seperti ada sesuatu yang disembunyikan Tianjiao di belakangnya.
“apa kau baik-baik saja?”
“iyaa, aku baik-baik saja” sahut Tianjiao.



Gao Xiang mencari cara untuk melihat apa yang disembunyikan Tianjiao, dan ia berhasil melihatnya.

Gao Xiang sambil tersenyum berkata,”kau  sungguh membawakan bekal untukku Xiaohu?”.
“siapa Xiaohu?” sahut Tianjiao dengan panik.

“tidak masalah siapapun Xiaohu” sahut Gao Xiang dengan tersenyum lalu pergi.