Sinopsis Rebellious Teenagers Part 4
Yoyo
keluar dari mobil, ia berusaha mencari Ququ di semua tempat yang pernah mereka kunjungi.
Narasi
Yoyo, “untuk pertama kalinya aku membantah ayahku, sejak aku kecil suka atau
tidak suka, aku selalu mengikuti perintah ayahku”.
Yoyo tidak menemukan Ququ dimana pun, akhirnya Yoyo pergi ke rumah Ququ, ia mengetuk pintu
tapi tidak ada yang merespons.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di
rumah sakit (kembali pada saat Yoyo menjenguk Ququ).
“aku
menunggumu di depan rumahmu, aku berusaha membantumu, tapi ternyata aku tidak
bisa. Sekarang hanya hal ini yang bisa ku katakan padamu, aku percaya kamu.
Jadi, aku mohon jangan seperti ini” ucap Yoyo sambil menangis dihadapan Ququ.
Ququ
hanya diam tidak merespons.
“Aku membunuh ibuku” gumam Ququ pelan.
Ayah
Ququ duduk di depan kamar Ququ, Mrs Zhang menghampiri.
Mrs
Zhang, “Kamu selalu menyalahkan Ququ. Padahal, orang tua bertanggung jawab
terhadap tingkah laku anak mereka. Kejadian yang terjadi mungkin itu bukan
salah Ququ, dan kamu mengetahui itu, tetapi kamu hanya diam”
Ayah
Ququ hanya bisa tertunduk sedih.
Ayah
Ququ membuka surat yang di tulis ibu Ququ untuknya, “Suamiku, aku lelah. Aku
tahu hatimu bukan untukku lagi. Ququ selalu merindukan mu berharap kamu pulang.
Tetapi saya tidak mampu menahanmu tetap bersama kami. Mungkin dengan aku pergi
semuanya akan lebih baik. Mohon jaga Ququ”.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di
rumah Ququ (Kembali saat kejadian)
Ibu
Ququ menulis surat untuk Ayah Ququ, di meja terlihat banyak obat tidur.
Ququ
pergi ke dapur, ia memegang pisau dengan tatapan kosong.
Ibu
Ququ panik melihat Ququ memegang pisau. (Ibu Ququ berpikir jika Ququ ingin
bunuh diri).
Ibu
Ququ berusaha merebut pisau, tetapi Ququ tidak melepaskan pisaunya.
Tanpa
sengaja akibat berebut pisau, Ibu tertusuk pisau.
Ququ
hanya terdiam, melihat tangannya bernoda darah.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kembali
saat awal film, yaitu saat Mrs Zhang berbicara dengan Ququ.
“aku
membunuh ibuku” ucap Ququ dengan frustasi.
Mrs
Zhang menenangkan Ququ.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di
Rumah Sakit
Ququ
berusaha melepaskan infusnya dan ingin pergi keluar, Yoyo berusaha mencegah.
Ququ melawan.
Ayah
Ququ masuk, “Ququ cukup!!!”
Ayah
Ququ memeluk Ququ, “Maafkan aku, ini semua salahku, ibu baik-baik saja. Dia
hanya masih koma”
“Ayah”
gumam Ququ pelan
Tidak
lama kemudian terdengar suara darurat ada pasien yang sedang kritis.
Dokter
keluar, Ayah Ququ segera menghampiri, “bagaimana kondisinya?”, dokter hanya
bisa menggelengkan kepala.
Ayah Ququ terduduk sedih.
Ququ
melihat suster mengeluarkan pasien dengan kain tertutup. Ququ terdiam kemudian
ia mengejarnya.
Ququ
mulai mengingat semua kenangannya bersama ibu.
Narasi
Ququ, “Ibu maafkan aku yang selalu berbuat masalah, padahal aku tahu kamu
menyayangiku. Bu, aku tau aku salah, aku mohon jangan tinggalkan aku sendirian”
Ayah
Ququ mengejar Ququ kemudian memeluknya, “Ququ tenang, ternyata itu bukan ibu.
Ibu baik-baik saja. Ibu overdosis obat tidur, kamu yang menyelamatkannya”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ibu
Ququ akhirnya bangun. Ayah dan ibu berbicara.
Ibu,
“setelah aku sehat, mari kita urus perceraian. Setelah semua pengalaman ini aku
sadar, hidup terlalu pendek, aku akan membawa Ququ ke tempat baru dan memulai
hidup baru”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Satu
tahun kemudian, di kota lain.
Narasi
Ququ “Hidupku berubah, aku mulai berteman dengan teman baru. Hidupku sudah
tidak hanya bermain game online. Ibu membuka sebuah restoran mie kecil, ibu
berkata bahwa ia menyukai hidupnya sekarang. Ayah terkadang datang ke restoran
dan Ibu selalu memberikan Ayah mie yang sangat pedas”
Ququ
datang ke restoran ibunya, “Ibu, aku datang”
Ququ
menghampiri ayahnya yang sedang makan.
“Ayah
bagaiman rasanya?” ucap Ququ sambil mencoba mie ayahnya
“tidak
buruk” ucap Ayah Ququ sambil menahan rasa pedas.
“mie
ini mengerikan” ucap Ququ sambil tersenyum ke Ayahnya.
Ququ
masuk ke dalam kamarnya, ia melihat jam tangannya kemudian teringat saat ia
akan berpisah dengan Yoyo.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“saya
tidak ingin melihatmu saat pergi, jangan lupa kirim surat atau pesan, dan di
masa depan jangan lakukan hal bodoh lagi” ucap Yoyo sambil menangis.
“ketika
liburan musim panas aku akan mengunjungimu, kamu jangan mendekati gadis lain di
sana” lanjut Yoyo.
Ququ diam, kemudian menoleh ke arah Yoyo, “Aku akan kembali, aku janji”
THE
END
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita
di belakang film :
Guru akhirnya mengetahui bahwa Ququ tidak menyontek dan pelakunya adalah geng Dazhuang. Geng dazhuang pun akhirnya di hukum.
Saat Guru tahu ternyata Ququ tidak bersalah, ia mencoba menelpon Ibu Ququ tapi tidak di angkat (Guru menelpon saat kejadiaan ibu Ququ melihat Ququ memegang Pisau). Tidak lama kemudian guru mendapat telpon dari Yoyo. Yoyo memberitahu kejadian yang terjadi di rumah Ququ.
Guru segera berlari menuju kesana (Tidak
diperlihatkan apakah Yoyo yang pertama kali membantu Ququ dan Ibunya saat
kejadian tersebut. Tetapi berdasarkan narasi Yoyo, Yoyo sedang berada di depan
pintu rumah Ququ saat kejadian itu terjadi).
Guru
mengobrol dengan Ibu Yoyo (Mrs Zhang).
Guru,
"Membiarkan Ququ duduk di samping putrimu, apakah baik-baik saja?",
Yoyo adalah murid hebat, saya harap dia dapat membantu temannya"
Mrs
Zhang, "Ququ adalah anak baik, dan saya pikir Yoyo tahu cara menghadapi
Ququ"
Guru
tertawa, "kamu ibu yang baik, sungguh berpikiran terbuka. apakah kamu
tidak takut mereka akan saling menyukai"
Mrs
Zhang tersenyum, "ada begitu banyak godaan dalam hidup kita, karena hal
tersebut tidak dapat dijelaskan. mengapa tidak membiarkan anak-anak kita
menghadapinya secara langsung. Cukup beri tahu mereka cara menghadapinya,
itulah yang benar-benar perlu kita lakukan. kita semua mencintai anak-anak
kita. tetapi bagaimana mencintai adalah topik yang panjang"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Komentar :
Ququ
awalnya adalah anak yang baik dan pintar, namun akibat perpisahan kedua orang
tuanya ia menjadi anak yang tertutup dan membangkang, dia memendam semua
masalahnya sendiri (Ququ merasa tidak ada yang memahaminya).
saat keluarganya berantakan hati Ququ hancur, tetapi orang tuanya tidak menyadari itu. (Padahal yang Ququ mau hanyalah keluarga yang bahagia, sama seperti saat dia kecil)
Ibu Ququ tidak ingin berpisah dengan Ayah, walau dia tahu bahwa Ayah Ququ sudah berpindah hati. Akhirnya Ibu Ququ melampiaskan kesedihan dengan bermain mahjong dan meminum obat tidur. Ayah dan Ibu Ququ tentu sangat peduli dengan Ququ. saat Ququ di duga tenggelam, betapa histerisnya ibu meminta tolong untuk segera menyelamatkan Ququ. sedangkan Ayah sampai berlari menuju lokasi.
Yoyo
adalah anak yang penurut. dia akan melakukan semua hal yang diminta orang
tuanya, karena ia ingin orang tuanya bahagia, meskipun dia terkadang tidak suka
melakukan hal tersebut. Tetapi untung saja Yoyo memiliki Ibu seorang psikolog,
sehingga berpikiran terbuka, tetapi ayahnya terlalu disiplin. ia menyuruh Yoyo
hanya belajar dan belajar (Ayah merasa hanya dengan belajar keras akan sukses).
Ayah Yoyo merasa ia gagal saat muda, oleh sebab itu dia keras dengan Yoyo, karena tidak ingin Yoyo melalui hal yang sama dengannya (maksudnya menyesal
dengan masa lalunya).