The Blooms At Ruyi Pavilion Episode Spesial (Episode 41)
Drama ChinaEpisode spesial Drama The Blooms At Ruyi Pavilion berfokus di jaman modern. Tokoh utama pria yaitu Xujin (Adipati Su) seperti memiliki kehidupan abadi, sedangkan tokoh utama wanita yaitu Fu Rong mengalami reinkarnasi.
Sinopsis The Blooms At Ruyi Pavilion Episode 41 :
Xujin
(Adipati Su) berdiri di atas sebuah menara sambil memandangi Ibukota Kerjaan.
Narasi Adipati Su, "Apa artinya? jika tidak berujung"
Waktu terus berjalan dari jaman kerajaan hingga menjadi jaman modern. Di jaman modern Xujin tinggal di sebuah rumah mewah.
Xujin sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja, di kamarnya terdapat foto-foto Fu Rong dari tahun-tahun berbeda.
Narasi Xujin, "penantian ini tersisa satu bulan".
Qiao Yirong adalah nama Fu Rong di masa sekarang. Yirong adalah pemilik tempat Pavilion Ruyi (tempat perhiasaan). Yirong memiliki teman dari sejak kecil bernama Wenping (Wenping adalah reinkarnasi Adipati An).
Yirong
sedang tertidur, ia dibangunkan oleh Wenping,”Yirong, Yirong, Yirong”.
Yirong terkejut dan bangun, lalu ia mengeluh akhir-akhir ini selalu bermimpi hal yang sama, di dalam mimpinya, ia menikah dengan seorang pria dari jaman kerajaan.
Wenping mengingat Yirong itu hanya mimpi, “biasanya kamu bermimpi karena terlalu banyak pikiran.
“awalnya aku juga berpikir seperti itu tetapi kemarin aku bertemu dengan orang yang mirip dengan mimpiku” ucap Yirong.
Yirong
bercerita kepada Wenping dan Wenxing bahwa ia bertemu orang itu saat sedang di
Pavilion Ru Yi. Orang itu bernama Xujin. Dia adalah pemilik rumah lelang Dayu. "Xujin menitipkan barangnya untuk Pameran".
(Barang itu adalah tusuk rambut yang dibuat sendiri oleh Xujin untuk Furong di masa lalu).
Wenping, “apakah
itu rumah lelang Dayu yang sangat terkenal itu?”
Yirong, “iya,
apakah ini termasuk takdir?”. Wenping dan Wenxing menertawakan Yirong yang
mempercayai hal seperti itu.
“aku memutuskan akan merayunya” ucap Yirong spontan.
Yirong memohon kepada Wenping
dan Wenxing untuk membantunya mendekati Xujin.
Keesokan harinya, Xujin datang ke Pavilion Ruyi untuk mengecek pameran yang diadakan. Di sana sudah ada Yirong dan Wenping yang sedang berakting sebagai sepasang kekasih.
Yirong mengenalkan Wenping kepada Xujin. “Tuan Xu, ini adalah pacarku, bulan
depan kami akan tunangan”. Lalu Wenping pamit pergi dengan alasan ada kesibukan
lain.
Yirong
berharap Xujin akan cemburu, tetapi tidak ada respon dari Xujin. Xujin hanya
mengucapkan selamat.
Di hari berikutnya, Yirong menunggu Xujin di luar kantor Xujin. Saat melihat Xujin keluar, Yirong berpura-pura sedang jalan-jalan disekitar situ, “hai Tuan Xu, aku tidak menduga kita akan bertemu di sini”. Xujin tidak menggubris Yirong, ia hanya pamit pergi karena masih ada urusan lain.
Dari jauh
ada Wenping dan Wenxing yang memerhatikan mereka. Setelah Xujin pergi Wenping
dan Wenxing mendekati Yirong. “dia sangat dingin. lupakan saja dia” ucap
Wenping.
“tidak, aku
pasti akan menjadikannya milikku” ucap Yirong dengan percaya diri.
Xijun sedang membaca booklet pameran, Tuan Ge (asisten Xijun) masuk dengan tergesa-gesa. Tuan Ge mengatakan terjadi masalah di Pavilion Ruyi, “Pacar Nona Yirong membatalkan pertunangan, sekarang Nona Yirong mencoba bunuh diri”. Xujin terlihat panik, ia bergegas mendatangi Yirong.
Yirong
sedang menunggu Xujin di balkon kantor. Yirong mengeluh kenapa Xujin lama
sekali datangnya. Tidak lama kemudian Xujin muncul, Yirong segera berakting
sedih.
Xujin berusaha menyemangati Yirong. Yirong mengatakan bahwa acara pertunangannya sudah tersebar dan kini dibatalkan membuat dia sangat merasa malu.
Kemudian Yirong
bertanya ke Xujin, “omong-omong, aku dengar kamu tidak tertarik menikah? Pria seusiamu
dengan karier sukses bukankah mendapat tekanan hidup untuk menikah?”
Xujin
tersenyum sinis, “orang seusiaku, jadi harus bagaimana?”
“bagaimana
jika kita melakukan pernikahan kontrak?” ucap Yirong. Xujin menatap Yirong dan tanpa
basa-basi menyetujuinya.
Kini Yirong
dan Xujin resmi menikah. Yirong mengeluh dengan kontrak pernikahan yang
diberikan Xujin, “Tuan Xu, Bukankah satu bulan terlalu singkat”.
"sekarang kamu memanggilku apa?" sahut Xujin Dingin.
"Sayang? cinta? suamiku tersayang?" ucap Yirong dengan malu-malu.
Xujin menatap tajam Yirong, "panggil Xujin".
“kenapa kamu
mau menikah denganku?” lanjut Yirong.
Xujin
menjelaskan bahwa ia hanya ingin membuat citra baik di depan publik, “bukankah
sama dengan tujuanmu”.
Saat malam,
Yirong memanggil Xujin untuk makan tetapi tidak ada respon. Yirong bergegas
masuk ke kamar Xujin. Yirong melihat Xujin sedang tidur. Yirong mendekati
Xujin, lalu ia tersadar bahwa Xujin sedang demam. “apakah kamu ingin ke rumah
sakit?”
Xujin
menolak, ia menarik Yirong kedekapannya, “cukup kamu bersamaku di sini”
Bersambung
ke episode 42 …